https://www.penerbit.iel-education.org/index.php/catalog <p style="text-align: justify;"><strong><span style="text-decoration: underline;"><strong style="text-align: justify;">INFORMASI PENERBIT<br /></strong></span></strong></p> <p style="text-align: justify; line-height: 18.75pt; background: white; margin: 15.0pt 0cm 15.0pt 0cm;"><img style="text-align: justify; float: left; width: 96px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="https://www.penerbit.iel-education.org/public/site/images/safaruddin/cover1-min.png" alt="Cover" height="133" /></p> <p style="text-align: justify; line-height: 18.75pt; background: white; margin: 15.0pt 0cm 15.0pt 0cm;"><span style="text-align: justify;"><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: helvetica, calibri; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Penerbit Yayasan Indonesia Emerging Literacy Education merupakan salah satu jenis usaha yang dikembangkan dibawah lembaga Yayasan Indonesia Emerging Literacy Education dalam rangka mencapai visi-misi lembaga tersebut sehingga akan mewujudkan kemandirian, kesejahteraan dan kerjasama khusunya dalam penerbitan/Publikasi. Selain itu kehadiran penerbit sebagai bentuk komitmen kami untuk dapat mengambil bagian dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan dengan harapan kemajuan pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang.</span></span></p> <hr /> <table class="data" width="100%" bgcolor="#FFFFFF"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Nama Penerbit</td> <td width="80%"><strong>: Yayasan Indonesia Emerging Literacy Education<br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Initials</td> <td width="80%"><strong>: IDEALISMEPress<br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>: <span class="value"><a href="#" target="_blank" rel="noopener">10.53621</a></span><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Pimpinan Redaksi</td> <td width="80%"><strong>: <a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57217994606" target="_blank" rel="noopener">Dr. Safaruddin, M.Pd.I</a><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Legalitas</td> <td width="80%"><strong>: <a href="https://www.iel-education.org/legalitas/">SK Kemenkumham No: AHU-0003174.AH.01.04. Tahun 2021</a><br /></strong></td> </tr> </tbody> </table> <p style="text-align: justify;"> </p> en-US Yayasan Indonesia Emerging Literacy Education <p>Hak cipta Buku yang dikirimkan setelah diterima untuk diterbitkan akan diberikan kepada penerbit dan penulis. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan buku dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang).</p> https://www.penerbit.iel-education.org/index.php/catalog/catalog/book/1 <p>Buku ini disertai dengan latihan secara langsung didepan komputer dan disertai dengan tugas setiap pokok bahasan. Setiap pokok bahasan sudah kami sesuaikan dengan Kurikulum khususnya kurikulum yang berlaku.</p> Safaruddin Safaruddin Copyright (c) 2023 Safaruddin Safaruddin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-02-17 2023-02-17 https://www.penerbit.iel-education.org/index.php/catalog/catalog/book/2 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya komunitas LGBT (fenomena transgender di Kabupaten Sinjai), LBGT dalam perspektif sosial budaya di Kab. Sinjai (fenomena transgender di Kabupaten Sinjai) serta cara mengatasai penyebaran LGBT di Kabupaten Sinjai (fenomena transgender di Kabupaten Sinjai). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian fenomenologis, subjek penelitian ini adalah pengurus ataupun anggota komunitas Himpunan Kreatif Waria Sinjai (HKWS), tokoh Agama, Akademisi, Pemuda, tokoh masyarakat, sosiolog, budayawan, sejarawan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas transgender sudah berdiri sejak tahun 1993 yaitu KWKS (kerukunan waria kreatif Sinjai) dan pada tahun 2013 namanya berubah menjadi HWKS (Himpunan Waria Kreatif Sinjai). Yang melatarbelakangi terbentuknya komunitas adalah keberadaan transgender yang dikucilkan bahkan mendapat perlakuan diskriminatif, dari perkumpulan itulah mereka saling memotifasi dan memiliki kekuatan dalam menjalani hidupnya, selain itu untuk mewadahi transgender memberikan keterampilan sehingga para transgender bisa mandiri dan bekerja dengan halal dan layak. Keberadaan transgender memiliki keterkaitan sejarah dengan bissu pada masyarakat bugis kuno pra Islam, meskipun transgender (waria) dan Bissu memiliki perbedaan.</p> <p>LGBT dalam Perspektif Sosial Budaya di Kab. Sinjai (Fenomena Transgender di Kab. Sinjai); konsep sosial budaya masyarakat bugis yakni <em>siri na pacce </em>(malu dan belas kasih/perih) unsur prinsipil bagi masyarakat bugis, sehingga fenomena transgender di Kab. sinjai bertentangan dengan konsep <em>siri’</em>dan bagi keluaraga yang memiliki transgender akan <em>masiri</em> (malu) dan menggap transgender adalah <em>mappakkasiri-siri </em>(memalukan), tetapi konsep <em>pacce</em> (belas kasih) merangsang untuk turut perihatin, membantu dan mengasihi keluarga yang transgender ketika ia termarjinal dan mendapatkan perlakuan diskriminatif.</p> <p>Cara Mengatasai Penyebaran LGBT di Kabupaten Sinjai (Fenomena Transgender di Kab. Sinjai); yaitu secara internal dan eksternal, yakni internal dilakukan dalam komunitas Transgender itu sendiri, 1). pembinaan keagaaman, 2). memberikan pelayanan kesehatan kepada Transgender, 3). pelayanan konseling, dan 3). Pembinaan keterampilan. Sedangkan secara Eksternal, yakni: 1). Pembinaan keagamaan &nbsp;Secara massif melakukan sosialisasi, seminar, terkait transgender khusunya generasi muda 2). Pembinaan parenting.</p> Safaruddin Safaruddin Kahar Kahar Hasmiati Hasmiati Copyright (c) 2023 Safaruddin Safaruddin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-02-17 2023-02-17